RINDU
Rindu adalah perjalanan tertunda, terentang sebagai kesatuan harapan dan keterpisahan.
dimatamu ingin ku berhenti. Seketika? Bukan
Rindu bermula dari serpih getar untuk saling berharap: Kita bertemu disatu titik penyatuan.
semuanya tertulis jelas di air mukaku; rindu ini mengurai segala tentangmu
kapanpun, dimanapun kamu selalu memenuhi detikku
kamu adalah baris pertama dalam alinea yang di dalamnya selalu menyebut kata rindu.
lelah akhirnya. Hanya ada getar lemah yang tersisa. seterusnya adalah kata kata tak juga berwujud sapa. aku akan menerima jika ini memang rindu tak bersambut nyata.
MENGEJA CINTA, SEMESTINYA
Kala gelisah menjamu dalam ketermanguan, beginilah cinta ku eja dalam kata:
"LELAH, AKHIRNYA HANYA ADA GETAR LEMAH TERSISA. SETERUSNYA KATA KATA TAK BERWUJUD SAPA. AKU HANYA BISA MENERIMA JIKA INI MEMANG SEHARUSNYA"
dan beginilah cinta kujamu dalam do'a, ketika hati menyapa ruang hampa dan mencari sandarannya:
"TUHAN. TEMANIKU DALAM GELISAH. ITU SAJA"
tak pernah ada kata sia sia untuk sebuah do'a. setitik terang terpendar di ke esokan harinya. ku pagut lagi cinta dalam rona senyum yang menepikan praduga:
"MENDEKAP SIANG, MENIMANG MIMPI. JALANI LAGI GETAR YANG SEMPAT RAGU DALAM LAJUNYA"
No comments:
Post a Comment